Manusia Dan Potensinya

Minggu, 04 Maret 2012

“Manusia dan Potensinya”



       
PENDAHULUAN


v  Latar Belakang 

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka bumi dibandingkan makhluk ciptaan lainnya. Mengapa? karena manusia dikaruniai oleh Tuhan sebuah Akal budi yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, maka dari hal tersebutlah manusia menjadi makhluk yang unik, berbeda satu sama lainnya.
Selain itu Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi yang ada dalam dirinya sendiri, potensi itu meliputi : (Intelligence Quotients)(Emotional Quotients), Spiritual Quotients), (Emotional and Spiritual Quotient). Ketiga potensi tersebut akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan mememilih jalan hidupnya sendiri dan manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Dan semua itu tergantung dari bagaimana manusia tersebut memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya.




v  Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah "Manusia dan Potensinya" ini adalah agar dapat mengenal dan mengetahui pentingnya potensi manusia dalam kehidupan kita, dan juga dapat mempelajari tentang potensi jasmani (fisik), rohani (spiritual) dan akal budi (mind) serta menghargai potensi dirinya yang telah diberikan oleh Tuhan. Selain mengenal dan mengetahui juga mahasiswa dituntut juga untuk melakukan penerapannya dalam kehidupannya sehari - hari, di lingkungan keluarga, kampus, masyarakat dan lainnya. 







PEMBAHASAN

Ø  Manusia dan Potensinya

Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan hidup kita lebih baik.
            Jika kita mau merenung, sebenarnya ketika kita diciptakan, Tuhan pasti tidak akan membiarkan hamba-Nya hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan. Maka dari itulah Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi yang ada dalam dirinya. Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), ruhani (spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.
            Ketiga potensi tersebut saling menunjang dan melengkapi, tetapi dari ketiga komponen itu, potensi spiritual dan akal memegang peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itulah manusia akan tahu kemana akan melangkah, apa yang diinginkan, dan apa yang harus dilakukan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna, walau peranannya juga tidak bisa disepelekan.
            Banyak orang yang mengeluh ketika dikaruniai fisik yang kurang sempurna. Mereka merasa seakan-akan hidupnya tidak berguna. Akhirnya mereka menjadi orang-orang yang berputus asa dan menjadi beban bagi orang lain. Mereka melupakan potensi akal dan spiritual yang dikaruniakan Tuhan. Dalam sejarah kehidupan manusia, ada banyak orang-orang yang luar biasa, mereka dikaruniai keterbatasan fisik, tetapi justru dengan itulah mereka dapat menghasilkan prestasi yang mengagumkan.


Mereka menjadikan keterbatasan mereka sebagai motivasi untuk meraih prestasi tinggi. Seperti Hirotada Ototake, orang Jepang yang ketika dilahirkan tidak mempunyai tangan dan kaki tetapi ia tidak pernah menyerah, ia berusaha untuk hidup normal dan berprestasi. Ia pernah menjadi ketua OSIS di SMAnya, menjuarai kontes bahasa Inggris, dan berhasil masuk di salah satu perguruan tinggi terbaik di Jepang. Saat ini ia merupakan seorang motivator laris dan menulis buku berjudul “No One’s Perfect”. Ada tiga potensi dasar untuk manusia, yaitu Hati, Akal, dan Jasad.

  • Hati

            Dengan hati, manusia memiliki pengendalian diri. Mengetahui antara yang benar dan salah, mana yang indah dan mana yang tidak, mana yang menyenangkan dan sebaliknya. Manusia yang memiliki hati bersih senantiasa dalam kehidupan aman, tentram dan damai karena selalu memilih hal yang sesuai perintah Allah (haq). Jika hati dibiarkan tercemar maka hanya mendapat kesesatan dan memilih jalan yang jauh dari kebenaran.

  • Akal

            Dengan akal, manusia bisa berpikir menciptakan sesuatu, menjalankan sesuatu, yang kesemuanya adalah hasil dari kumpulan-kumpulan ilmu. Ilmu yang bermanfaat akan digunakan oleh banyak orang, sehingga orang yang satu dengan yang lain saling berinteraksi. Akal sehat menciptakan sesuatu yang baik dan berguna bagi kehidupan manusia, jika akal tidak sehat maka akan menciptakan hal-hal merugikan manusia.

  • Jasad

            Dengan jasad, manusia bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat yang diikuti kerja hati dan akal. Jasad berfungsi mengaplikasikan secara perbuatan oleh apa-apa yang dihasilkan hati dan akal. Semua yang dilakukan manusia dengan jasad bisa menjadi harapan baik jika ia melakukan hal bermanfaat bagi keluarga, sanak sodara, dan bangsanya.

Manusia yang pandai dan beruntung adalah ia yang bisa memanfaatkan ketiga potensi tersebut untuk beribadah hanya kepada Allah. Hati yang dijaga dari penyakit hati akan membantu akal untuk berpikir bersih dan positif sehingga menghasilkan ide atau ilmu baik yang akan diterapkan, dilakukan oleh jasad. Ketiga potensi saling bekerjasama untuk menjadikan manusia berakhlak mulia dan hamba Allah yang setia.
Selain dari tiga potensi dasar di atas, ternyata manusia juga memiliki potensi yang lain dalam dirinya, yang di bagi menjadi 4 potensi utama, yaitu :

  1. IQ (Intelligence Quotients)

Ialah istilah kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar, memahaman gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya. Anggapan awal bahwa IQ adalah kemampuan bawaan lahir yang mutlak dan tak dapat berubah adalah salah, karena penelitian modern membuktikan bahwa kemampuan IQ dapat meningkat dari proses belajar.
Kecerdasan ini pun tidaklah baku untuk satu hal saja, tetapi untuk banyak hal, contohnya ; seseorang dengan kemampuan mahir dalam bermusik, dan yang lainnya dalam hal olahraga. Jadi kecerdasan ini dari tiap - tiap orang tidaklah sama, tetapi berbeda satu sama lainnya. 


  1. EQ (Emotional Quotients) 
Kecerdasan emosional adalah kemampuan pengendalian diri sendiri,semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.

  1. SQ (Spiritual Quotients)

Perlu dipahami bahwa SQ tidak mesti berhubungan dengan agama, Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu seseorang membangun dirinya secara utuh. SQ tidak bergantung pada budaya atau nilai. Tidak mengikuti nilai-nilai yang ada, tetapi menciptakan kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri. kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari dalam hati, menjadikan kita kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna yang terkandung di dalamnya, serta menyelesaikannya dengan baik agar memperoleh ketenangan dan kedamaian hati. Kecerdasan spiritual membuat individu mampu memaknai setiap kegiatannya sebagai ibadah, demi kepentingan umat manusia dan Tuhan yang sangat dicintainya.
  1. ESQ (Emotional and Spiritual Quotient) 

ESQ merupakan sebuah singkatan dari Emotional Spiritual Quotient yang merupakan gabungan EQ dan SQ, yaitu Penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual. Manfaat yang bisa di dapat adalah tercapai nya keseimabangan antara hubungan Horizontal (manusia dengan manusia) dan Vertikal (manusia dan Tuhan). ESQ juga dapat membuat kita lebih percaya diri dalam melakukan tindakan... 












PENUTUP

 Setiap manusia diciptakan dengan semua potensinya masing-masing, tanpa terkecuali, dan setiap potensinya merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan. Manusia itu sendirilah yang dapat mengatur atau menggali potensinya sehingga dapat ia gunakan dengan maksimal. Karena potensi itu jugalah yang dapat menunjang kesuksesan seorang manusia. Untuk itu marilah kita mulai lagi dan kembangkan potensi luar biasa yang telah Tuhan berikan kepada kita semua agar kita dapat menjadi manusia yang bermanfat bagi manusia lainnya.
Mungkin itu saja yang dapat saya jelaskan dalam makalah kali ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Ilmu Sosial Dasar yang telah membimbing saya dalam mengerjakan makalah ini. Mohon maaf bila dalam makalah ini terdapat kata-kata yang salah kurang berkenan.

 

DAFTAR PUSTAKA


 

by blogonol
Free Fire Pointer Blue Cursors at www.totallyfreecursors.com